Just another free Blogger theme

Rabu, 29 Mei 2024

Resume Ke Dua Belas

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

KOMITMEN MENULIS DI BLOG

RABU, 29 MEI 2024


Blog merupakan website  yang berisi informasi-informasi berupa foto, video, atau artikel - artikel yang senantiasa diperbaharui secara berkala. Blog atau disebut juga weblog kerap digunakan untuk menyampaikan opini ataupun membagikan informasi tentang suatu hal.e

Orang - orang yang menekuni dunia weblog dan menulis di weblog disebut blogger. Sementara, aktivitas yang dilakukan oleh pemilik weblog disebut dengan blogging.

Malam ini pertemuan KBMN akan membahas tentang aktivitas blogging, dengan Nara sumber Bp. Drs. DEDI DWITAGAMA, M.Si dengan Moderator Bp. SIM CHUNG WEI, SP. Adapun Tema KBMN Malam ini adalah KOMITMEN MENULIS DI BLOG.

Target, menginspirasi peserta utk menulis di blog

Mengapa banyak guru guru kita meskipun sudah dikenal, tapi tak dikenal google? Kata kuncinya adalah produktif. Manakala tidak produktif dalam menulis terutama di blog, maka google tak akan mengenalnya. Manakala kita tidak produktif maka jejak kita di dunia tidak ada.

Syarat utama produktif adalah percaya diri. Tulislah apapun kejadian yang anda alami dalam blog, lengkapi dengan foto atau videonya agar terlihat ada buktinya. 

Tips komitmen menulis di Blog

Harus punya tujuan

Tulis dan ceritakan apa saja dan jangan takut tulisan anda jelek. Mulailah menulis dan jangan berpikir tulisan tidak bagus. Upload atau publikasikan tulisan anda di blog. Blog anda adalah hak anda, terserah mau menulis apa saja di blog anda.

Mulailah setiap hari dengan bersyukur.

Kunci berikutnya adalah kembangkan lah produktivitas Anda

Sesi tanya jawab

Atin - Serang

Bagaimana agar tetap Istiqomah dalam blogging meskipun sedang dalam keadaan sibuk?

Tulis apapun yg di alami, dirasakan, ceritakan kesukaan, kebahagiaan, kesedihan atau kenangan yg kita alami meskipun cuma 2-3 paragraf. Tidak perlu memikirkan kata orang tulisan kita jelek. 

Nancy - Jakarta

Cara menjaga konsistensi dalam menulis?

Rumusnya atau rahasia tulisan mendapat viewer yang banyak?

Saya tidak pernah memikirkan apa kata orang tentang tulisan saya, berapa jumlah orang yang ngasih komen dan berapa yang berkunjung ke blog saya. Jadi yang penting menulis apa yang ingin kita tuliskan. Tidak perduli ada yang baca atau tidak. 

Oleh karena itu apabila ada yg berkunjung ke blog dan mengomentari tulisan kita, baiknya kita kunjungi blognya dan balas komennya.

Antoro - Susukan

Bagaimana supaya jejak kita ada di mesin pencari google?

1. Buat email dengan nama lengkap

2. Buat blog dengan nama asli anda

3. Buat Medsos dengan nama asli

Tulis posting yg banyak di blog. Biasanya akan terhubung dengan google.

Komentari postingan orang lain. Semakin sering kita menggunakan internet dengan jejak nama asli kita, maka akan semakin mudah google menemukan kita.

Asep Saepul Adha - Banyuasin

Mohon saran gimana supaya bisa konsisten menulis di blog?

Tulis dengan bahasa kita sendiri. Jangan sedih atau kecewa jika tidak ada yang berkunjung anggaplah tulisan itu sebagai sedekah kita bagi dunia, apalagi anda menulis tentang agama. Contoh sekarang sedang musim haji, tulislah tentang haji dengan bahasa kita sendiri.

Tiurma - 

Pencapaian Bapa yang paling mengesankan?

Yg paling mengesankan bukanlah jadi pembicaranya, jadi juaranya atau yang lainnya melainkan di luar itu misalnya menikmati perjalanannya, wisatanya, dll.

Atin - Serang

Bagaimana agar data kita di blog, YouTube tidak bocor.

Jangan upload data pribadi, kalau data tanggal lahir, dll kan memang standar yg diminta oleh blog atau media sosial.

Markus - Depok

Bagaimana membangkitkan kembali ide saat mengalami kebuntuan ide?

Untuk saya, ketika mengalami kebuntuan, saya lebih suka buka blog orang.


Demikian KBMN malam ini, Semoga bisa tetap konsisten dalam menulis resume dan semoga bermanfaat......










Selasa, 28 Mei 2024

Resume Ke Sebelas

Senin, 27 Mei 2024

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

KIAT MENULIS CERITA FIKSI


Sepengetahuan saya cerita fiksi adalah cerita hayalan atau rekaan atau cerita yang tidak berdasarkan kenyataan. Sepertinya untuk bisa menulis fiksi kita harus punya daya hayal atau imaginasi yang tinggi. Bisakah saya membuat cerita fiksi? berimajinasi mungkin sering, tapi untuk menuliskannya menjadi sebuah kisah atau cerita belum pernah. Mungkin harus dicoba, tapi bagaimana? dari mana kita memulainya?  mudah-mudahan semua itu bisa terjawab malam ini.

KBMN malam ini akan diisi oleh nara sumber yaitu Bp. Sudomo, S.Pt. Beliu adalah seorang Sarjana Peternakan yang dengan bekal ijazah Akta IV Kependidikan berhasil menjadi guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang ditugaskan di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Karena kerja kerasnya dalam belajar, sekarang Pa Sudomo telah menjadi pegiat literasi yang telah menghasilkan beberapa karya berupa buku Fiksi. Moderator kita pada malam ini adalah Bp. Ahmad Sholeh, S.Pd., Gr. seorang alumni KBMN Gel. 29, yang juga telah berhasil membuat berbagai tulisan terutama di Melintas.id.

Nara sumber membuka materi dengan memperkenalkan diri. Pa Sudomo atau akrab dipanggil Mazmo, mengemukakan bahwa beliau adalah seorang sarjana peternakan, mengajar IPA dan menjadi penulis  cerita fiksi.

Menurutnya, kisah awal beliau menulis fiksi adalah karena dari rasa suka. Rasa suka lah yang akhirnya membuat Mazmo merasa mudah dalam menumpahkan ide di kepala dalam bentuk cerita fiksi. Mazmo kemudian bertanya "Apa alasan Bapak/Ibu ingin belajar menulis cerita fiksi?"

Jawaban dari peserta pun beragam. Ada yang ingin mndapat pengalaman mnulis yg lebih baik, ada yang ingin memperdalam pengetahuan tentang fiksi, menambah  percaya diri membuat cerita fiksi, mengembangkan keterampilan dalam fiksi, ada juga yang ingin emosinya menjadi seimbang lewat pengembangan pola pikir, lainnya adalah ingin menambah komunitas dan kenal teman-teman hebat yg cinta literasi.

Menurut Mazmo, menulis resume pun bisa berbentuk tulisan cerita fiksi juga. Bahkan tulisan cerita fiksi bisa juga dipakai dalam proses pembelajaran di kelas. Bagaimana ya caranya? 

Salah satu Buku Fiksi karya Mazmo berjudul Belajar sambil Bermain, saya kira terinspirasi oleh pelajarn fisika tentang pesawat.

Lalu dari mana kita mulai belajar menulis cerita fiksi?

Ini adalah pertanyaan pemantik yang perlu menjadi dasar bagi kita untuk mulai tergerak menulis cerita fiksi. Berikut adalah beberapa alasan harus belajar menulis cerita fiksi.

  1. Salah satu yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah literasi Teks Fiksi
  2. Sebagai cara menemukan passion dalam bidang ke penulisan
  3. Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri
  4. Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis

Poin pertama mengenai AKM ini terkait erat dengan kompetensi guru dalam menulis cerita fiksi. Kemampuan guru dalam menulis cerita fiksi akan memudahkan dalam menyediakan soal latihan teks sastra bagi murid di kelas. 

Apa saja syaratnya agar guru bisa menulis cerita fiksi?

Enam syarat agar guru bisa menulis cerita fiksi adalah

  1. Komitmen dan niat yang kuat
  2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset
  3. Banyak membacaa cerita fiksi
  4. Membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
  5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi
  6. Menjaga konsistensi menulis

Tidak ada yang lebih penting di antara semuanya. Hal ini karena semuanya penting.

Memang apa saja, sih, bentuk cerita fiksi itu?

Bentuk-bentuk cerita fiksi yang dikenal selama ini, diantaranya:

  • Fiksimini, cirinya: terdiri dari beberapa kata
  • Flash Fiction, cirinya: Jumlah kata khusus
  • Pentigraf, ciri-cirinya: Cerita tiga paragraf
  • Cerpen, cirinya: terdiri < 7500 kata
  • Novelet, ciri-cirinya: 7500 s.d 17500 kata
  • Novela, ciri-cirinya: 17500 s.d 40000 kata
  • Novel, ciri-cirinya: lebih dari 40000 kata

Beberapa di antaranya mungkin tidak asing, namun sebagian mungkin belum familier.

Beberapa contoh fiksimini, yaitu fiksi yang hanya terdiri dari beberapa kata saja, bisa dilihat di link berikut: https://www.tumblr.com/bianglalakata

Sedangkan cerita fiksi dengan jumlah kata tertentu biasa dikenal dengan flashfiction atau cerita kilat. Contoh-contohnya bisa dilihat pada tautan berikut:  https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-kilat/

Untuk cerita fiksi bentuk panjang, contoh-contohnya bisa dilihat di tautan berikut: https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-pendek/

Unsur-unsur Cerita Fiksi

Untuk bisa membangun cerita fiksi, penulis harus lebih dulu memahami tentang unsur-unsur cerita fiksi. Bagi guru Bahasa Indonesia tentu ini bukan hal yang asing lagi pastinya. Unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu:

1. TEMA, berikut adalah pengertian, tips, cara menentukan dan contohnya

  • Ide Pokok Cerita
  • Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, ruang lingkup terbatas
  • Cara menentukan tema: menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca dan mendengarkan curahan hati.
  • Contoh tema: Berkah kejujuran, Pendidikan dan Kemiskinan, Persahabatan Tiga anak SD, Pengalaman Belajar Siswa selama Belajar di Rumah, Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh.

2. PREMIS, pengertian, unsur-unsur, cara membuat dan contoh-contohnya:

  • Ringkasan Cerita dalam satu kalimat
  • Unsur-unsur Premis: Karakter, Tujuan tokoh, rintangan/ halangan dan resolusi
  • Cara Membuat: tulis masing-masing unsur pembentuknya, kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.
  • Contoh: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA.

Dari contoh premis di atas, kita bisa tahu cerita fiksi secara keseluruhan. Karakter dari contoh premis tersebut, yaitu Seorang anak SD, tujuan tokoh adalah memperoleh pemahaman IPA, rintangan/halangan berupa melakukan perjalanan, sedangkan resolusinya adalah ke rumah kakeknya

3. ALUR/ PLOT, Berikut adalah pengertian, macam-macam, dan unsurnya

  • Struktur rangkaian kejadian dalam cerita
  • Macam-macam Alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback dan alur kronologis.
  • Unsur-unsur Alur/Plot: Pengenalan Cerita, awal monflik, menuju konflik, Konflik memuncak/ klimaks, penyelesaian/ ending.
  • Unsur-unsur alur/ plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung alur yang dipilih

Berikut adalah contoh alur/plot. 

Pengenalan Cerita: 

Rama seorang siswa SD berusia 11 tahun sedang belajar. Ia mendapatkan tugas dari gurunya tentang Pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Awal Konflik:

Rama belajar dengan membaca buku paket.  Namun, tidak kunjung paham. Ia belum bisa menyelesaikan tugasnya. Ibunya memberikan saran untuk belajar ke rumah kakek.

Menuju Konflik - Konflik/ Klimaks:

Rama mengajak dua orang temannya. Salah satu temannya tidak diberikan ijin oleh orang tuanya. Rama berusaha meyakinkan, akhirnya berhasil mengajak. Rama dan kedua temannya sampai di rumah kakek. Kakek dan nenek meminta mereka mennemukan sendiri. Di sana mereka berusaha menemukan pesawat sederhana. Di sana mereka dituduh mencuri oleh anak kampung saat menemukan pesawat sederhana secara tidak sengaja di halaman.

 Ending

Setelah kakek dan nenek meminta maaf, mereka bertiga pun dimaafkan. Kakek dan nenek berjanji akan menjelaskan kepada mereka tentang pesawat sederhana. Mereka pun memahami penjelasan sambil menjalankan berbagai hukuman membersihkan rumah kakek dan nenek menggunakan pesawat sederhana.

Alur/plot ini akan memudahkan dalam menulis cerita fiksi. Sekaligus juga memudahkan dalam mengembangkan ide cerita yang ada. Alur/plot ini memungkinkan kita tidak keluar jalur saat menulis.

4. PENOKOHAN. Bagian ini menjelaskan tentang penokohan termasuk macam-macam dan teknik penggambaran tokoh. Penggambaran sifat tokoh dalam cerita fiksi menggunakan prinsip show don't tell

  • Penjelasan selangkah demi selangkah, penjelasan detail karakter dalam cerita
  • macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, tritagonis
  • Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.

5. LATAR/ SETTING DAN SUDUT PANDANG. Terkait dengan latar/setting pun menggunakan prinsip yang sama. Sementara sudut pandang, tergantung kenyamanan penulis.

Latar/ Setting:

  • Penggambaran waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita
  • Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, latar integral

Sudut Pandang:

  • Cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita
  • Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama TUnggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak dan Campuran.

Lalu, bagaimana, sih, kiat menulis cerita fiksi itu?

Berikut ini adalah proses kreatif menulis cerita fiksi yang terdiri dari niat, membaca, menentukan ide dan genre, membuat outline, mulai menulis, melakukan swasunting, dan publikasi

  • Niat: Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulsan
  • Membaca (Fiksi Oang Lain): Upaya menemukan bahan belajar/ referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan
  • Ide dan Genre: Segera catat saat Ide mendadak muncul, menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi, pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai
  • Outline: Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi, menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi, membuat premis sesuai tema, menentukan uraian alur/ plot sesuai unsur-unsurnya, menentukan penokohan kuat sesuai jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik, menentukan latar/setting dengan menunjukan sisi eksotis dan detail, memilih sudut pandang penceritaan yang baik.
  • Menulis: membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan kata unik, konflik), melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baikdengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca, menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh, menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi, memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas, memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi), membuat ending yang baik.
  • Swasunting: dilakukan setelah menulis, jangan menulis sambil mengedit, fokus penyuntingan pada salah pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan dan logika cerita, usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri, jangan lupa menyiapkan KBBI dan PUEBI.

Mazmo mengakhiri sesi materinya dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf  untuk kekurangan. Selanjutnya Moderator, melanjutkan dengan sesi tanya jawab

Bu Rosjida - Ciamis.

Setiap cerita fiksi tentu memerlukan kekayaan imaginasi. Beberapa kali saya mencoba menulis cerpen fiksi selain merasa kurang bisa dalam aturan penulisan ejaan, saya sering mendadak terhenti saat mengungkapkan imajinasi yg "tidak biasa"  terus termangu dan berpikir apakah ini tidak berdosa melukiskan seseorang dg karakter "aneh, kejam, tidak manusiawi, dll" ? Apakah ini pantas dituliskan?

Jadi bolehkah kita dalam menulis cerita fiksi sebebas-bebasnya atau berada dalam "suatu koridor" ?

Jawaban Mazmo: 

Intinya bebaskan ide dengan tetap berpegangan pada koridor yang ada. Misalnya, tidak menyinggung SARA, berpotensi menimbulkan konflik, dll

Bu Achienk - Jakarta

1. Apakah bisa pengalaman pribadi, kita jadikan kedalam cerita fiksi?

2. Bagaimana cara menemukan ide dalam menulis dan menjaga agar ide tersebut tidak buyar ketika sedang menulis, karena ketika saking banyaknya imajinasi atau ide bisa tiba2 stuck menulis dan bingung mana dulu yang mau ditulis

Jawaban:  
1. Bisa
2. Membuat outline/kerangka cerita. Catat ide yang diperoleh di notes. Pakailah prinsip selesaikan yang telah dimulai.

Kang YS - Bogor

Saya sebagai guru fisika sangat tertarik dengan cerita fiksi. pertanyaan saya bagaimana tanggapan siswa-siswa bapak dengan memfiksikan IPA?

Jawaban:  Tanggapan murid-murid saya senang membaca sampai tuntas. Selain itu, mereka dapat lebih mudah menemukan contoh-contoh pesawat sederhana termasuk jenis-jenisnya dalam kehidupan sehari-hari melalui cerita.

Pa Dadan Suandi - Sukabumi, 

  1.  Apakah kisah nyata bisa dijadikan cerita fiksi?
  2.  Bagaimana caranya supaya kisahnya nyata itu bisa menjadi benar-benar menjadi fiksi?

Jawaban: 

  1. Bisa banget 
  2. Caranya, ganti nama tokoh, latar/setting, dan unsur-unsur pembentuk lainnya. Tambahkan bumbu tulisan biar enak dibaca. Bumbu bisa berupa tambahan imajinasi atau tokoh antagonis.

Bu Umi Kulsum - Kebumen

Kapan waktu swasunting yang tepat, dan bagaimana solusinya. 

Jawaban: Swasunting yang tepat adalah setelah tulisan benar-benar selesai. Tips melakukan swasunting:

  1.  Jangan melakukannya saat sedang menulis;
  2.  Lakukan setelah tulisan benar-benar selesai; dan
  3.  Tegalah kepada tulisan sendiri.

Bu Achienk - Jakarta

Jika ingin membukukan cerita fiksi berupa cerpen, apakah ada jumlah minimal cerpennya dalam satu buku? Atau minimal berapa halaman? Apakah harus dalam satu tema cerpennya atau boleh beberapa tema?

Jawaban:  Jumlah minimal cerpen dan halaman menyesuaikan dengan ketentuan dari penerbit. Tidak ada keharusan harus satu tema. Beberapa tema juga tidak masalah, Bu

Bu Nancy - Jakarta.

  1. Kalau dalam penulisan cerpen, apakah ada batasan jumlah kata dalam setiap kalimatnya? Karena tadi saya lihat ada ketentuan panjang pendeknya.
  2. Untuk penulisan dialog pedek dalam cerpen, aturan penulisan seper apa Pak?

Jawaban: 

  1. Tidak ada batasan jumlah kata dalam kalimat untuk cerpen. Kecuali untuk cerita anak tergantung dari jenjang pembacanya. Namun, idealnya untuk pembaca dewasa maksimal 18 kata per kalimat.
  2. Dialog pendek tidak ada aturan baku, kecuali aturan penulisan saja.



Alhamdulillah, semoga bermanfaat















Senin, 27 Mei 2024

Resume Ke Sepuluh..

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

MENULIS ITU MUDAH?



Menulis itu mudah, semudah membuat ceplok telor, begitu kata Om Jay. Namun, bagi sebagian banyak orang (termasuk) saya, ternyata menulis itu terasa sulit, karena itulah saya jadi penasaran kemudian ikut bergabung di KBMN Gel. 31 ini. Tentunya dengan harapan semoga kedepannya saya bisa jadi penulis.

KBMN pada malam ini akan diisi oleh Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.Hi dengan moderator Bapak Sigid PN, S.H. Materi yang akan dibawakan adalah MENULIS ITU MUDAH. Semudah apakah menulis itu? Apa tips-tips untuk menghadapi kendala dalam memulai menulis? Dan banyak pertanyaan lain seputar kepenulisan, mudah-mudahan akan terjawab pada pertemuan malam ini.

Di awal materi Pa Prof. Ngainun sedikit mengkoreksi judul materi, yaitu dengan menambahkan tanda tanya diakhir kalimat jadi seharusnya judul materinya adalah MENULIS ITU MUDAH?

Mengapa demikian? Sebab katanya, kata MUDAH itu tidak berlaku untuk semua orang, tapi hanya bagi yang memenuhi kriteria tertentu saja, menulis itu memang mudah. Tapi bagi yang jarang menulis, kata MUDAH tampaknya perlu untuk dipertimbangkan.

Sebagai contoh, beliau kemudian menyajikan tulisan dengan judul Perjalanan ke Barat, Resepsi dan Silaturrahim. Tulisan ini bercerita tentang perjalanan beliau untuk menghadiri resepsi pernikahan sekaligus bersilaturahmi kepada kawan-kawannya.  Tulisan lainnya dengan judul Klepon dan Pentol Kuah.

Kedua tulisan tersebut terlihat sederhana namun menarik. Dari kedua tulisan tersebut kemudian Pa Prof. Ngainun mengatakan bahwa hal penting yang perlu diperhatikan agar dapat menulis adalah cobalah memulainya dengan menulis apa yang kita alami. Karena dengan demikian kita tinggal bercerita saja dalam bentuk tulisan hingga tidak perlu banyak berpikir.

Beliau kemudian menunjukkan pula satu buku yang berisi catatan perjalanannya ketika mendapat biaya studi selama 11 hari di Brunei Darussalam. Jadi dari catatan perjalanan tersebut pun bisa jadi buku dengan judul LITERASI DARI BRUNEI DARUSSALAM setebal 100 halaman.

Tidak itu saja ternyata selama studi di Brunei pun beliau berhasil membuat 1 buku antologi dan 1 artikel ilmiah. Jadi bisa kita bayangkan jika kita sudah terbiasa menulis maka catatan perjalanan dan pengalaman selama perjalanan tersebut dapat menghasilkan karya berupa tulisan yang dapat dibukukan. 

Jadi menurut beliau menulis itu akan mudah jika kita menulis apa yang dialami.

Yang kedua, menulis akan mudah jika kita menulis apa yang kita baca. Yang kedua ini biasa disebut RESENSI BUKU. 

Ada lima langkah dalam membuat Resensi, yaitu

1. Persiapan

Langkah pertama ini bisa dilakukan dengan memilih buku yang sesuai minat kita. Meresensi akan menyenangkan jika buku yang kita resensi sesuai minat dan akan menyiksa jika tidak sesuai minat kita. Setelah itu menemukan buku yang sesuai minat kita selanjutnya yang harus dilakukan adalah mencatat identitas lengkap buku tersebut mulai dari judul, penulisnya, kota tempat terbit, tebal buku, tanggal terbit, penerbitnya, ISBN, harga buku.

2. Membaca Buku

Bacalah Buku tadi dengan, cermat, nikmat,  santai dan jangan tegang. Tandai hal penting dengan stabilo. Bangun pemahaman awal tentang buku dengan membaca pengantarnya untuk apa dan mengapa buku tersebut ditulis. Cari juga informasi tentang penulis, latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, buku-buku yang telah ditulisnya. Pemahaman awal ini penting untuk membangun pemahaman keseluruhan dari buku yang kita resensi.

3. Menganalisis

Cobalah lakukan analisis terhadap buku tersebut. Untuk apa buku itu ditulis,  informasi apa saja yang akan kita dapatkan setelah membaca buku tersebut, apa kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut, bagaimana pula penyajian dan bahasanya.

4. Menulis

Langkah berikutnya barulah kita menulis resensi. Apa saja yang perlu ditulis? Beberapa yang perlu ditulis diantaranya adalah

- Judul resensi, nama penulis resensi, identitas buku (penulis, judul buku, kita tempat terbit,penerbit, tahun terbit,jumlah halaman dan ISBN), kalimat pengantar, penjelasan isi buku, sisi menarik dan tidak menarik dari buku, kata penutup.

5. Menyunting

Biasakan menyunting kembali yang kita tulis. Mulailah dengan mencermati kata demi kata, kalimat demi kalimat. Perbaiki jika dirasa ada kata atau kalimat yang aneh atau janggal.

Yang Ketiga, Menulis akan terasa mudah jika kita Menulis tentang orang-orang di sekitar kita. Bisa siapa saja. Bisa orang tua kita. Bisa guru kita. Bisa tetangga atau tentang siapa pun. Intinya kita menulis hal apa pun yang menurut kita menarik.

Prof. Ngainun memberikan contoh tulisannya tentang Gurunya dan Orangtuanya (Bapaknya). 

Selanjutnya beliau membahas tentang strategi menulis.

1. Menulis di pagi hari.

Menurut beliau sebaiknya Menulis dilakukan di pagi hari. Ini karena tubuh masih segar. Otak belum capek. Kalau sudah malam biasanya, nulis sudah sulit.

2. Bermental proses. Jangan instan. Tidak ada orang yang bisa nulis dalam hitungan hari.  Dari pengalamannya hingga menjadi pegiat literasi saat ini merupakan sebuah proses panjang. Menurutnya Membaca dan menulis merupakan hal yang tidak bisa dilakukan dalam sehari. Ada proses panjang yang berkelanjutan sejak beliau belia hingga sekarang. Ada proses belajar dan terus belajar.

3. Menulis sedikit demi sedikit.

Menulis tidak harus langsung banyak. Dari pengalamannya menulis, Prof. Ngainun biasa menulis sedikit demi sedikit. Ditulis dulu di buku tulis. Sekali duduk paling hanya 2 atau 3 paragraf. Kebiasaan ini beliau sebut NGEMIL. Jadi NGEMIL itu maksudnya menulis sedikit demi sedikit, setiap tahap menulis dijalani dan dinikmati, yang penting bukan banyaknya tapi memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menulis. Menulis dengan cara NGEMIL bila dilakukan dengan Istiqomah maka hasilnya akan sangat luar Biasa

4. Sabar menjalani proses.

Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan.Misalnya tidak menemukan ide. Padahal ide itu ada di mana-mana. Kita sendiri juga sumber ide. Hanya butuh kepekaan dan latihan. Jika tidak sabar, ide juga tidak akan ditemukan.

Jadi sabarlah menjalani proses. Pelan tetapi pasti nantinya menulis akan mudah.

Materi yang disampaikan Prof. Ngainun pada intinya mirip dengan materi materi yang telah disampaikan oleh Nara sumber Nara sumber terdahulu, seperti kebiasaan membaca itu sangat mempengaruhi kemampuan kita dalam menulis. Menulis dari hasil pengalaman sendiri, menulis dari apa yang kita sukai, menulis tentang orang- orang yang kita kenal dan sebagainya. Namun, pada pemaparannya, Prof. Ngainun juga menunjukkan langsung contohnya. Sehingga pertemuan kali ini bisa disebut sebagai penegasan bagi calon penulis bahwa untuk dapat memulai kebiasaan menulis itu, mulailah menulis dari hal yang paling sederhana dan jangan takut salah.

Pertemuan malam ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang masuk diantaranya

Dadan Suandi - Sukabumi - Bagaimana tips membumbui cerita yang bersumber dari pengalaman supaya bisa membuat orang tertarik untuk membacanya?

Jawaban Prof. Ngainun: Saya berpendapat bahwa membumbui cerita itu soal keterampilan yang perlu dilatihkan. Dengan sering berlatih. Dengan banyak membaca. Dengan mengembangkan imajinasi. Prosesnya memang tidak sederhana. Mudah diucapkan tetapi saat dipraktikkan tidak selalu mudah.

Bu Umi Kulsum - Kebumen.

Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Saya sering mengalami hambatan selama *ngemil* juga Prof. Tapi ga tahu bagaimana solusinya.

Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kpn dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?

Jawaban:

Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.

Kang YS, asal Bogor

Apakah perlu temen solid sesekolah, biar setiap agenda sekolah atau jalan2 study tour jadi sebuah buku?

Itu gagasan ideal Kang YS tetapi jangan dipaksakan. Perlu proses. Pelan-pelan dipersiapkan segala sesuatunya. Di kampus saya, setiap kelompok mahasiswa KKN harus membuat buku antologi. Itu baru jalan setelah beberapa tahun. Sekarang sudah mapan. Semuanya butuh prose

Bu Cicin - Garut

Assalamualaikum izin bertanya, saya pemula dalam menulis, seringkali saya menuliskan kata yang sama atau pengulangan kata sehingga saya merasa kalau tulisan saya tidak enak dibaca dan terkesan tidak nyambung. Bagaimana caranya agar tulisan tersebut nyambung dan enak dibaca?

Pertanyaan menarik. Ini dialami oleh semua orang yang menekuni dunia menulis. Saya sendiri dulu sering mengalaminya juga. Caranya memang harus banyak membaca. Jika bacaan kita banyak, imajinasi kita kaya. Tabungan kosa kata banyak. Ini akan berpengaruh saat nulis.

Juga perlu sering berlatih menulis. Dengan cara ini, apa yang Anda alami akan terkurangi. Mari terus menulis. Jalani prosesnya. Nikmati aktivitasnya.

Demikianlah materi pertemuan KBMN malam ini, sebagai motivasi saya tuliskan kembali apa yang Pa Sigid tuliskan di awal pertemuan ini

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib.

"Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu  melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis". - Stephen King.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". - Pramoedya Ananta Toer.


Semoga bermanfaat....








Selasa, 21 Mei 2024

Resume ke - 9

Senin, 20 Mei 2024

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

WRITING BY HEART (MENULIS DENGAN HATI)


"MENULIS DENGAN HATI", apa pula ini?

Dari judulnya saja sudah buat kita jadi penasaran, apa sih yang hendak di paparkan oleh Nara sumber kita kali ini? Menulis dengan penuh perasaan kah? Menulis sesuai kata hati kah? Atau yang lain.

Ya, KBMN pertemuan ke sembilan kali ini mengambil tema WRITING BY HEART atau MENULIS DENGAN HATI, yang akan dipaparkan oleh Ibu MUTMAINAH, M.Pd. dari Lebak, Banten. Bu EMUT merupakan alumni KBMN Gel. 24, yang juga telah banyak menulis berupa antologi atau yang lainnya. Sedangkan moderator kita pada malam ini adalah Ibu WIDYA AREMA dari Malang.

Bu Emut memulai paparannya dengan pertanyaan: Apa itu Menulis Dengan Hati?, Bagaimana Tipsnya menulis Dengan Hati?

"Sesuatu yang ditulis dengan Hati maka akan sampai di Hati pula"

Berikut Tips-tipsnya:

1. LIBATKAN EMOSI. 

Emosi yang dimaksud disini adalah emosi yang sifatnya positif. Tulis apa saja yang kita rasakan, kita amati, dan kita dengarkan. Tulis semua apa adanya, tanpa perlu diedit terlebih dahulu. Jika kita menulis sambil mengedit tulisan kita tidak akan  jadi

Saat menulis libatkan emosi kita. Dengan melibatkan emosi, berarti kita memberi warna dan rasa pada tulisan kita. Ketika menulis tentang kesedihan gambarkan kesedihan itu. Bagaimana rasanya sedih, tulis saja seperti kita sedang curhat pada sahabat kita. Saat sedang marah sampaikan rasa amarah itu dalam kata kata. Sehingga seolah pembaca merasakan aura kemarahan kita.

Mengapa suasana dan emosi dirasa perlu untuk diolah lalu dituangkan ke dalam tulisan? Karena saat kita menulis dengan memainkan suasana dan emosi, maka tulisan yang dibuat pun akan memiliki rasa sehingga pembaca pun akan menikmati tulisan yang dibuat.

Namun jangan salah menempatkan emosi, apabila kita sedang dalam keadaan marah atau sedih jangan memaksa untuk menulis tulisan yang menyenangkan karena mood nya tidak sesuai dengan ide yang akan dituliskan.

Dalam menulis, jangan ragu untuk menuangkan semua ide yang kita miliki. Anggap saja sama seperti menulis diary namun dengan berbagai bentuk tulisan. Jika sudah terbiasa, menulis pun akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi candu.

2. LIBATKAN PANCA INDERA. 

Bagaimana melibatkan panca indera dalam menulis? mari kita simak cerita berikut ini.

Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudra biru, mereka terombang-ambing diatas kapal yang sudah lubang sana sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. 

Dari kejauhan sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka. Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. Matanya yang merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat. 

Byuuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. Tapi tatapan marah ikan itu. Ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka.

Ooh bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya?

Apa yang kita rasakan saat membaca cerita di atas? 

Tentu kita juga merasakan dingin, dan ketakutan seperti ketiga sahabat itu bukan. Jadikan tulisan kita memiliki rasa takut, senang, melalui melihat, mendengar, membau. Libatkan semua panca indera.

3. TULIS SESUATU YANG KITA SUKAI. 

Ketika kita jatuh cinta, tentu kita bisa menggambarkan orang kita sukai dengan lengkap bukan? Mulai wajahnya  penampilannya, sikapnya. Bahkan senyumnya pun kita bisa melukiskannya dengan jelas. Kenapa bisa seperti itu? Kuncinya karena kita SUKA. Intinya tulislah yang kita sukai.

Jangan menulis sesuatu yang tidak kita sukai. Ibaratnya jika Anda tidak menyukai minum kopi, jangan memaksa minum kopi. Pasti tidak akan menggambarksn kopi itu secara obyektif bukan? Jangan menulis karena terpaksa. Tulisan yang ditulis dengan terpaksa hanya akan berupa rangkaian huruf tanpa nyawa. 

Menulis adalah soal perasaan. Tidak cukup hanya pengetahuan, seorang penulis harus memiliki pemahaman. Pemahaman dimulai dari memahami diri sendiri baru memahami orang lain. 

Penulis yang punya rasa akan menjadi sensitif dan mampu menangkap banyak hal. Efek ke tulisan, tulisannya akan menjadi lebih dalam dan dapat dimaknai oleh pembaca karena menyentuh pembaca. Dengan melibatkan rasa, penulis akan merasakan pengalaman keterlibatan sesuatu yang menggelegak dari dalam dirinya dan hal itu kemudian akan ditangkap oleh pembacanya. Merasa nggak?

Menulis adalah seni. Seni adalah keindahan. Seni adalah kreativitas. Seni juga bisa berarti jalan. Dengan seni, penulis memiliki jalan yang otentik di dalam karya-karyanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Jadi hal ini adalah sebuah ciri khas mendalam dari penulis.

4. JANGAN MENGHARAP PUJIAN. 

Untuk Apa Kita Menulis? 

Jika kita menulis hanya karena pujian, orientasi kita bukan pada segi manfaat tulisan kita. Tapi semata mata karena ingin dipuji. Dan saat tulisan kita sepi dari pujian maka kita akan badmood bahkan malas untuk menulis.

5. WHO AND DO. 

Who artinya kenali siapa yang akan membaca tulisan kita. Jika kita ingin tulisan kita mengena pada remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal- hal yang lagi digandrungi remaja. Jadikan diri kita sebagai pembaca. 

Do artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Dengan harapan pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan sesuai tujuan tulisan kita.

6. READ AND READ

Seorang penulis hendaknya suka membaca. Ibarat kendaraan maka membaca adalah bahan bakar seorang penulis. Dengan membaca kita akan kaya akan ide, bahasa dan bahan menulis. Jadi, semakin banyak seseorang membaca, wawasan dan pengatahuannya pun akan semakin luas, sehingga memiliki banyak referensi atau ide untuk menulis. Dengan kata lain, tiap kalimat yang dituliskan akan mengalir mudah, karena sudah mempunyai bekal informasi.

7. JUJUR

Mulutmu bisa berbohong tapi tulisanmu tidak. Kata orang apa yang tertulis tak mampu berbohong bahwa tulisan adalah isi hati penulis, saat matamu bisa berbohong maka tulisanmu tidak, artinya tulisan kita adalah gambaran dari kita

8. KONSISTEN. 

Konsistensi sangat mudah dikatakan tapi susah dilakukan. Saat lelah mendera, pikiran buntu, atau writer block menyerang istirahatlah. Tapi setelah itu ayunkan lagi kaki lebih tinggi. 

Tulisan yang dibuat dengan hati akan sampai pada hati pula. Tulisan itu akan membius dan membekas dihati pembacanya. Saat tulisan kita memiliki soul, maka tulisan itu tidak akan membosankan. Melekat dalam ingatan.

Hebat...paparannya mengalir begitu saja, saya pikir Bu Emut memang penulis yang hebat. Banyak ide sehingga tiap kalimat yang dituliskan mengalir dengan mudah. Jadi, membaca adalah kuncinya. banyak membaca, maka akan ada banyak ide untuk di tulis.

Berikutnya adalah Apa Sih Manfaatnya Menulis Dengan Hati?

Tulisan yang dihasilkan dari luapan emosi, akan lebih menggugah pembaca. Sebaiknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan.

Saat menulis, Kita tidak hanya memproduksi kata-kata, namun juga tengah memproduksi rasa. Maka hadirkan perasaan dan emosi positif saat menulis.  Emosi positif akan membimbing kita untuk terus menerus mengeluarkan kata-kata. Tulisan yang terbimbing oleh emosi positif, akan sangat berbeda dengan  tulisan yang terbimbing oleh emosi negatif.

Ketika kita sedang menulis sebuah novel sepenuh jiwa, maka tulisan tersebut akan memiliki nyawa dan seolah-olah bisa dirasakan secara nyata oleh pembaca. Kita pasti pernah membaca sebuah buku yang membuat kita merasa masih larut dalam cerita meskipun sudah selesai membacanya? Bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.

Tentu kita pernah merasakan Writer Block. Tak ada ide menulis. Jangankan menulis paragraf. Membuat kalimat saja kadang tak terangkai. Maka cobalah menulis dengan hati. Tulis semua yang ada disekeliling kita, rasakan dengan indera kita. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seolah kita berbicara. Menulislah dengan berbagi rasa lewat abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat tulisan.

Contoh menulis melibatkan hati dan tidak melibatkan hati

1. Hari ini hujan turun dengan lebat. Budi sang penjual koran duduk kedingian di trotoar dengan menahan rasa lapar. 

2. Awan mendung terlihat menghitam, suara tetesan hujan semakin menderas. Sesekali terdengar cahaya kilat dan suara petir memekakkan telinga. Si budi kecil penjual koran, menggigil dalam beku. Matanya perih menahan tetesan hujan. Mulutnya membiru, seakan membeku. tangan dan kakinya kelu dan lunglai menahan lapar seharian. Tuhan berikan rezeki untuk bisa kumakan hari ini pintanya syahdu memandang awan kelabu.

Jadi manfaat menulis dengan hati adalah:

1. Lebih menyentuh pembaca

2. Cerita Lebih nyata, 

3. Lebih mudah menyusun cerita. 

Kereeenn....materinya daging semua....mudah-mudahan kebiasaan membaca dan menulisnya menular pada kita. aamiin...

Beberapa pertanyaan dari peserta yang dapat dirangkum adalah:

1. Dari Pa Antoro: Bagaimana cara mengelola waktu untuk menulis agar tidak putus ide dalam satu masalah?

Istirahat dulu sebentar, jangn terlalu ngoyo, bisa dengerin musik dulu, atau olahraga. Begitu ada ide lagi tulis lagi, sebab kalo enggk segera ditulis, si ide bisa menghilang kembali. Membaca buku sebagai salah satu cara untuk kembali menyegarkan dan membangkitkan ide2 baru. Manajemen waktu, buatkan catatan kecil saat menemukan ide dimana saja.

2. Dari Pa Riki, Serang. Apa judul tulusan perdana Ibu tulis dgn hati? Apa saja kehebatan jika sebuah tulisan itu dari hati?

  •    Guruku jodohku, itu antologi ke dua yg saya tulis ketika jadi peserta KBMN
  •    Tentu saja tulisn yg ditulis dari hati akan sampe ke hati pula 

3. Dari Bu Fanie Radjib, Tangerang. Selain sepenuh jiwa adakah cara lain yang bisa dilakukan agar tulisan kita bisa bernyawa dan hidup, sehingga pembaca merasa larut dalam cerita  yang sudah  kita hasilkan tersebut. Saya sering mengalami WB, adakah cara yang ampuh agar WB itu segera lenyap?

Yang pertama tulis dengan melibatkan semua panca indra, amati sekitar kita kemudian tuang dalam tulisan. Kasih sedikit sentuhan imajinasi, agar pembaca bisa ikut larut membaca tulisan kita. 

Yang kedua cara mengatasi writer blocks. Rehat dahulu, lakukan hobi dan kesukaan kita. Bisa juga dengan jalan-jalan sejenak, istilah kita sekarang healing. Shoping apapun itu asal pikiran kita kembali fresh

4. Dari Pa Yusanto. Saya merasakan tulisan yang dari hati itu akan menyentuh hati juga. Masalah nya Bun, kadang saya kurang puitis soalnya jarang baca novel. imana menurut ibu...

Tidak semua tulisan harus ditulis puitis. Dengan bahasa sederhana saja asal kita kelola dengan baik pasti akan menyentuh juga. Penulis itu bahan bakarnya membaca. Yuk kita isi bahan bakar kita dengan banyak membaca

5.  Setiap menulis ada saja kendala yang terlintas dalam benak. Hal ini sangat menoreh kegelisahan sesaat. Saya buntu setiap menentukan judul yang tepat. Bagaimana cara jitu memilih kata kata spesial untuk judul sesuai dengan konten tertuang ? 

Cara Penting Menentukan Judul:

  • Mencakup Pikiran Pokok dalam Tulisan. 
  • Cari diksi yang Tepat.
  • Membuat Pembaca Penasaran. 
  • Tidak Terlalu Panjang. 
  • Tidak Bertele-tele dan Mudah Dipahami.

Closing Statement dari Ibu Narasumber:

  • Lupakan Teori Menulis, Just Write and write
  • Mudah menulis dengan hati
  • Menulis itu seperti berbicara sesuatu yang kita senangi
  • Menulislah dengan hati untuk menghadirkan hati pembaca dalam tulisan anda

Materi yang keren, semoga bermanfaat......

Alhamdulillah, terima kasih yaa Allah.....terima kasih Ibu Nara sumber dan Ibu Moderator, terima kasih rekan-rekan KBMN semua....

Rabu, 15 Mei 2024

RESUME KE - 8

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

MENULIS ARTIKEL DI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR


Pertemuan KBMN malam ini adalah yang kedelapan. Agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, pertemuan kali ini tidak melalui Chat WA melainkan melalui Webinar dengan Zoom Meeting.

Materi pada peertemun kedelapan ini tentang Menulis Artikel di PMM dan akan disampaikan oleh Ibu Helwiyah, S.Pd., M.M, dengan moderatornya Ibu Lely  Suryani, S.Pd., SD.

Di awal webinar Om Jay memberikan kata sambutannya, hanya sayang saya tidak sempat mendengarkan karena telat masuk room nya.

Sebagai pembuka materi Bu Helwiiyah menyampaikan dasar menulis yaitu  dari QS Al Alaq ayat 1 - 5. Pada intinya jika kita ingin bisa menulis, maka kita harus banyak membaca, karena hasil dari membaca adalah menulis. Kata-kata bijak dari Ki Hajar Dewantara: "Semua ruang adalah Kelas, Semua tempat adalah sekolah dan, Semua orang adalah Guru", Lalu semua aplikasi adalah?.......

Tulisan merupakan indikator kemampuan literasi dan menulis merupakan literasi yang berjejak. Untuk itu menulislah di berbagai media, seperti di blog pribadi, kompasiana, facebook, dan lain-lain atau di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

PMM atau Platform Merdeka Mengajar merupakan Platform Pendidikan yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2022. PMM merupakan platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar dan Berkarya. 

Beberapa manfaat PMM, diantaranya adalah:

1. Mendapat ilmu pengetahuan dari berbagai modul pada tiap topik

2. Berbagi praktik baik pembelajaran

3. Mengetahui perkembangan terkait kurikulum merdeka

4. Dapat berkomunikasi dengan guru-guru di seluruh Indonesia melalui umpan balik

5. Fasilitas implementasi kurikulum merdeka, dan

6. Sarana Penilaian Rapot Pendidikan

Adapun artikel dapat dipahami sebagai suatu rangkaian atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta dan opini untuk dipublikasikan di media, baik itu cetak, online bahkan media sosial. Penulisan artikel mengandung tujuan untuk menyampaikan suatu gagasan yang memuat data dan fakta. Gagasan dalam artikel pada akhirnya dapat mendidik, meyakinkan, dan juga menjadi saran hiburan bagi pembaca.

Kategori artikel merupakan salah satu kategori karya pada bukti karya yang bertujuan sebagai wadah untuk karya tulis yang tak hanya berkaitan dengan mata pelajaran saja. Saat mengunggah Bukti Karya pada kategori Artikel, kita dapat memilih jenis artikel yang akan diunggah

Di PMM, Bukti Karya merupakan tempat mendokumentasikan karya guru dan kepala sekolah. Karya yang dibuat menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Karya yang telah disimpan ke Bukti Karya dapat diakses oleh rekan sejawat melalui tautan yang dibagikan.

Melalui Bukti Karya, kita dapat 

1. Menyimpan dan mengelola rekam jejak 

2. Berbagi karya dengan rekan sejawat 

3. Memberi dan menerima umpan balik 

4. Menemukan berbagai karya rekan pendidik dari seluruh Indonesia

Adapun, pilihan jenis artikel dapat berupa: Bacaan, Catatan Guru Penggerak, Refleksi dan Tips

Beberapa Tips Menulis Artikel di PMM antara lain:

1. 1. Memilih Topik yang menarik dan relevan

2. 2. Menyuusun struktur artikel yang jelas dan logis

3. 3. Menggunakan bahasa yang efektifi dan mudah dipahami

4. 4. Menambahkan gambar dan video untuk memperkaya konten

5. 5. Mempromosikan artikel anda di media sosial

Webinar  diakhiri dengan sesi tanya jawab seputar PMM. Diharapkan ada pertemuan (Webinar) selanjutnya sehubungan dengan Aksi Nyata di PMM agar lolos Validasi.

Terima Kasih Bu Nara Sumber, Bu Moderator, Bu NDY, Pa Sigit, Om Jay karena telah menginspirasi saya untuk tetap bertahan dalam mengikuti kegiatan KBMN ini.

Selasa, 14 Mei 2024

Resume Ke Tujuh

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

Mengelola Majalah Sekolah

Majalah Sekolah merupakan kumpulan berita, artikel atau cerita tentang sekolah dan segala aktivitas di dalamnya. Majalah Sekolah biasanya dicetak dalam bentuk buku dan diterbitkan secara berkala, seminggu sekali, dua minggu sekali atau bahkan satu bulan sekali.

Selain sebagai sumber informasi tentang sekolah, majalah sekolah juga merupakan salah satu media yang membantu guru, siswa, atau tenaga kependidikan lainnya dalam meningkatkan keterampilan literasinya. 

Pertemuan ke tujuh KBMN Gel. 31 malam ini bertemakan tentang Majalah Sekolah, yaitu MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH, Yang akan dibawakan oleh pakarnya yaitu Ibu Widya Setianingsih, S.Ag dengan moderatornya adalah Ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd.

Di awal materi Bu Widya, menceritakan bagaimana suka dukanya beliau dan rekannya merintis pembuatan majalah sekolah. Dengan kemampuan seadanya, baik dari segi tulis menulis, pembuatan layout majalah, pengadaan dan penggandaan hingga akhirnya majalah sekolahnya bisa terbit seperti saat ini. Semua itu, didasari oleh Kemauan yang kuat untuk berbagi informasi, berita dan cerita mengenai anak didiknya. Jadi, sekali lagi kuncinya adalah Kemauan yang keras untuk melejitkan potensi yang kita miliki.

Menurut KBBI, Majalah adalah erbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

Menurut Waktunya majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya.

Menurut Isinya dibedakan dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya

Umumnya majalah memiliki susunan daftar isi yang hampir sama. Menurut Wikipedia, rincian isi majalah antara lain  berisi :

1. Nomor Edisi

2. Halaman

3. Rubrik

4. Isi

5. Jumlah halaman

6.  Penulis

7. Deadline

8. Keterangan

Lalu, bagaimana caranya menerbitkan majalah sekolah? Berikut adalah kah-langkah menerbitkan majalah sekolah menurut beliau:

1. Menyatukan ide dan gagasan. Dalam hal ini kita harus mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi, Kemudian kita bentuk susunan redaksi majalah.

2. Mengajukan Proposal

3. Membuat rancangan majalah: menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4. Mencari rekanan pendukung: percetakan, sponsor dll.

Adapun susunan redaksi majalah sekolah dapat terdiri dari

1. Penasihat, tugasnya adalah memberikan segala pertimbangan terhadap  segenap crew tentang majalah sekolah.

2. Penanggung Jawab, tugasnya bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

3. Pimpinan redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor, bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter, merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer, bertugas mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layouter, bertugas mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara, bertugas mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah.

Beberapa manfaat majalah sekolah diantaranya adalah

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa

2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreatifitas guru dan siswa

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita akan menerbitkan majalah sekolah, diantaranya:

1. Membuat nama majalah sekolah

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan, seperti misalnya: 

a. visi, misi sekolah

b. salam redaksi.

c. Berita Sekolah

d. Profil Guru

e. Profil Siswa Berprestasi

f.  Karya Siswa.

g.  Kegiatan Siswa.

h. Quiz berhadiah.

i.  Prestasi Sekolah.

j.  Info dan pengumuman.

Atau bisa juga ditambahkan artikel lain sesuai dengan kreatifitas sekolah.

3. Agar majalah sekolah kita punya hak paten, maka kita perlu mengajukan ISBN

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. Untuk bahasa, gunakanlah bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti, tidak terlalu formal/ kaku, melainkan bahasa keseharian dalam pergaulan, selipkan bahasa gaul yang lagi ngetrend.

5. Carilah tema dari hal yang sedang booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Misalnya : Tetap Berprestasi di Masa Pandemi, Semakin Berilmu Semakin Berakhlak,  Lets Go Green, Raih Mimpi Setinggi Bintang, dan lain lain.

 6. Cover dan Layout Menarik. Cover berfungsi untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca. Layout dan tata letak majalah dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca. Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

7. Pembiayaan, yaitu untuk biaya cetak majalaj, honor crew dan hadiah kuis. Pembiayaan majalah dapat bersumber dari:

a. Murni dari siswa. Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

b. BOS

c. Sponsor, misalnya dari walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya.

8. Percetakan. Percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.

10.  Pupuk Kekompakan Team.

Seperti biasa, setelah pemaparan materi yang luar biasa, KBMN dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan yang berhasil dihimpun diantaranya

P1 dari Pa Bahar Sungkowo, Kab Sukabumi

Pertanyaan :

Berikan kepada kami aplikasi-aplikasi majalah digital sekolah . Lalu adakah hal-hal etika yang harus dijaga dalam mengelola majalah digital selain plagiarisme.

Terima kasih

Berikut beberapa aplikasi majalah digital sekolah yang bisa bpk/ibu coba:

1. MADING

2. FLIPPING BOOK

3. CANVA

4. ISSUU

Hal-hal Etika dalam Mengelola Majalah Digital Sekolah

Selain plagiarisme, ada beberapa etika yang harus dijaga dalam mengelola majalah digital sekolah:

Akurasi: Pastikan semua informasi yang dimuat dalam majalah digital akurat dan terpercaya. Periksa kembali fakta dan data sebelum dipublikasikan.

Objektivitas: Hindari bias dan opini pribadi dalam penulisan artikel. Berikan informasi secara netral dan objektif.

Keadilan: Berikan kesempatan yang sama kepada semua pihak untuk berkontribusi dalam majalah digital. Hindari diskriminasi dan perundungan.

Kehormatan: Hormati privasi dan hak cipta orang lain. Jangan menggunakan foto atau video tanpa izin.

Kesopanan: Gunakan bahasa yang sopan dan santun dalam penulisan artikel dan komentar. Hindari ujaran kebencian dan SARA.

Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas semua konten yang dimuat dalam majalah digital. Lakukan revisi dan koreksi jika ada kesalahan.

Dengan menjaga etika dalam mengelola majalah digital sekolah, kita dapat menghasilkan majalah digital yang berkualitas, informatif, dan bermanfaat bagi seluruh pembaca.

P2, dari Ibu Naili, Tegal 

Apakah majalah harus memiliki minimal jumlah tim? Selama ini saya membuat majalah sekolah tetapi lebih gerak sendiri karena masih susah mengajak teman teman untuk berbagi dalam sebuah tulisan. 

Sebenarnya banyak sedikitnya tidak mempengaruhi efektifitas sebuah majalah. Banyak tapi tidak kompeten, atau sedikit tapi berkompeten.

P3, dari Paa Harsen, Brebes, Jateng

Apakah ada batasan minimal jumlah halaman pada penerbitan majalah sekolah untuk mendapatkan isbn tadi? 

Tentu ada batasan minimal. Untuk majalah sekolah saya  jumlah halamannya 40. Sesuai syarat berikut:

Adapun syarat agar pengajuan ISBN di ACC. Syaratnya mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh Direktoreat Jenderal Pendidikan Tinggi sebanyak 49 halaman. Sedangkan menurut format aturan UNESCO, minimal isi buku ada 40 halaman

P4, dari  Pa Asep, Palembang

Saya biasa membuat Flipbook dengan Heyzin, kendalanya adalah materi dari anak dan guru susah mengumpulkannya, disamping itu gurunya susah diajak menulis apalagi anak (maklum) di dusun. Bagaimana tipsnya?

Caranya kita libatkan guru mapel untuk sedikit "memaksa" anak-anak untuk menulis misalnya dengan memberikan tugas menulis yang ringan saja. Misalnya menulis puisi, menulis pantun, menulis kegiatan sehari-hari. 

Dari hasil tulisan yang terkumpul tadi dapat kita masukkan di dalam majalah sekolah. 

Untuk gurunya pun juga dibutuhkan kerjasama dan juga ketelatenan kita untuk mengajak mereka menulis. Tidak usah menulis yang muluk-muluk. Menulis hal yang sederhana saja yang kita alami hari ini dari hal-hal yang kecil.

Pertemuan malam ini ditutup dengan kesimpulan dari Ibu moderator, yang intinya menyatakan bahwa proses membuat majalah sekolah dapat dimulai dari hal yg terkecil.

Mulai dari proses perencanaan konten yang kreatif, strategi penulisan yang menarik, hingga teknis penyuntingan dan penerbitan yang tepat waktu. 

Setiap langkah memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan daya tarik majalah sekolah kita.

Tapi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita dapat mengintegrasikan suara dan visi seluruh siswa dan staf sekolah ke dalam majalah ini. 

Ini bukan hanya sekadar kumpulan artikel, tetapi cerminan dari kehidupan dan semangat sekolah kita.

Selain itu, kita akan melihat bagaimana mengelola sumber daya dengan bijak, baik itu waktu, dana, atau tenaga kerja.

...Alhamdulillah.... 

Meski dengan kondisi yang kurang fit akhirnya beres juga ini resume....