Just another free Blogger theme

Senin, 29 April 2024

RESUME KE - 3

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

TEMA: TEKNIK PENULISAN RESUME


Pertemuan ke-3, KBMN Gel. 31 malam ini mengambil tema Teknik Penulisan Resume, materi yang ternyata sangat relevan dengan tugas KBMN ini. Materi ini akan dibawakan oleh narasumber yg tidak kalah hebatnya dengan pemateri sebelumnya, yaitu Ibu Raliyanti, S.Sos., S.Kom., M.Pd.

Bu Rali, demikian biasanya beliau disapa, merupakan seorang guru informatika di salah satu MAN di Jakarta. Selain itu beliau juga merupakan seorang penulis yg buah penanya telah banyak diterbitkan, baik berupa buku solo, buku antologi, jurnal, tulisan di majalah, dll. 

Keterampilan lain yg dimiliki Bu Rali adalah sebagai Desainer Cover Buku, editor dan kurator.

Selanjutnya, untuk moderator pada pertemuan kali ini akan dipandu oleh Ibu Purbaniasita KS, S.Pd. yg lebih akrab dipanggil Bu Sita.

Seperti diketahui, Resume merupakan sebuah ringkasan atau rangkuman dari sebuah tulisan atau karangan yg panjang. Dalam resume, informasi pokok tulisan dituliskan kembali dengan tidak menghilangkan bagian penting dari tulisannya.

Ada enam tips yg diberikan Bu Rali, untuk penulisan resume yg baik dan benar, yaitu:
1. Mengamati materi yg diberikan nara sumber dengan baik
2. Memodifikasi materi dari Nara sumber dengan bahasa sendiri dan penulisan yg baku
3. Menghindari copy paste seluruh materi dari Nara sumber
4. Mengembangkan materi dari Nara sumber dengan materi dari luar yg relevan
5. Buat simpulan di akhir penjabaran resume sebelum kata penutup
6. Buat resume dengan gay bahasa sendiri agar tulisan kita punya ciri khas.

Dua hal penting yg harus diperhatikan ketika menulis resume adalah:
1. Tulis resume dengan paragraf yg pendek, agar pembaca tidak jenuh.
2. Pernyataan narasumber ditulis berupa parafrase dengan gaya bahasa sendiri

Empat hal yg harus diperhatikan jika kita ingin menulis resume dengan cepat dan menarik untuk dibaca, yaitu:
1. Selalu memposisikan diri agar resume kita berada di urutan pertama
2. Berikan karakter pada resume kita dengan menuliskannya dengan bahasa sendiri yang menarik
3. Tambahkan kutipan dari sumber atau referensi lain, agar resume kita lebih kredibel dan
4. Meramu tulisan kita dengan bahasa yang khas.

Menulis di blog harus percaya diri, dan tidak menganggap rendah tulisan sendiri. Menulis di blog juga harus siap dengan kritikan, dan jadikan kritikan sebagai alat untuk mengembangkan tulisan kita.

Jadilah penulis yang informatif dan edukatif.

Cobalah menuliskannya di berbagai platform, seperti blog, wordpress, Kompasiana, YouTube, dan lain lain.

Menulis resume ternyata bisa dijadikan buku. Berikut adalah tips dari Bu Rali, agar tulisan resume kita bisa dijadikan buku:
1. Buat Daftar Isi
2. Pilih beberapa resume yang hendak dijadikan buku
3. Pindahkan ke Ms Word
4. Rapikan tulisan
5. Cari penerbit

Agar tulisan kita di blog menjadi tulisan yg informatif dan menarik,  beberapa hal harus diperhatikan diantaranya
1. Memahami materi pelatihan dan identifikasi point' penting yang ingin disampaikan
2. Menentukan tujuan dari ringkasan yang akan kita buat
3. Buat rangkuman dengan singkat dan jelas
4. Gunakan bahasa yang menarik dan mudah di pahami 
5. Sertakan contoh dan ilustrasi untuk menjelaskan konsep yang kompleks, dan
6. Tautkan dengan materi tambahan

Beberapa rambu yg harus diperhatikan dalam penulisan resume di blog adalah
1. Menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi point' yang sederhana dan mudah dipahami
2. Menyertakan tautan atau ilustrasi yang mendukung point'-point' tadi
3. Mengaitkannya dengan pengalaman pribadi atau contoh nyata yang relevan
4. Memberikan saran atau pandangan pribadi tentang topik yang dibahas

Hindarilah hal-hal berikut
1. Menyalin materi secara langsung tanpa atribusi atau referensi
2. Menambahkan informasi palsu atau tidak relevan
3. Mengabaikan prinsip privasi 
4. Mempublikasikan ringkasan tanpa izin ke jika materinya dilindungi oleh hak cipta

Sesi KBMN kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang menarik dan baik untuk disimak, diantaranya tentang membangun kebiasaan menulis, bagaimana membuat judul tulisan yg menarik, dan buku yang layak ber ISBN itu seperti apa?

Membangun kebiasaan menulis tidaklah mudah, untuk itu kita perlu berkomitmen, membulatkan tekad dalam diri untuk berdisiplin. Seperti kata Om Jay dan Bu Kanjeng, kuncinya selain disiplin adalah: Menulislah setiap hari dan jadikan menulis sebagai passion.

Untuk membuat judul yang menarik kita bisa menambahkan kata-kata yang dapat membuat pembaca penasaran untuk membacanya. Atau memancing kontroversi atau kejutan.

Sesi malam ini ditutup dengan closing statement dari Bu Rali yang memotivasi kita untuk dapat menulis dengan baik. Menurut beliau, Menulislah selagi kita ingin menulis dan jangan menghukum diri kita dengan pikiran bahwa kita tidak bisa dan tidak mampu

Belajarlah dan rajin-rajinlah membaca untuk menambah kemampuan kita dalam menulis. 


29 April 2024

Kamis, 25 April 2024

RESUME KE - 2

KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GEL. 31

TEMA: MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION


Rabu, 24 April 2024, 19.00 merupakan pertemuan ke-2 pada kelas belajar menulis nusantara gelombang 31. Pertemuan kali ini mengambil tema: Menjadikan Menulis sebagai Passion, dengan nara sumber yang tak kalah hebatnya dengan Om Jay yaitu Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd  atau di kalangan para pegiat literasi di KBMN lebih akrab disapa sebagai Bu Kanjeng. Sementara moderator kali ini adalah Ibu Helwiyah, S.Pd., M.Pd.

Di kalangan pegiat literasi Bunda Kanjeng dikenal juga sebagai Ratu Antologi. hal ini tentu ada hubungannya dengan sejumlah buku Antologi yang telah Beliau Buat dan terbitkan. Bunda Kanjeng punya brand Writing is My Passion.

Menurut saya ini Brand sangat baik, demikian juga dengan tema KBMN Malam ini. Mudah mudahan dengan mengikuti KBMN ini, passion saya dalam menulis juga bisa tumbuh. Aamiin. Passion adalah perasaan antusias atau gairah yang besar untuk melakukan sesuatu yang disukai atau dianggap penting. Ketika kita sudah menemukan passion kita, maka melakukan sesuatu akan menjadi lebih bersemangat, termotivasi dan memiliki tujuan yang jelas. Passion ini memiliki peran yang besar dalam hidup kita.

Pada awal pemaparan materinya, beliau langsung menyajikan tiga buah tulsan dengan genre yang berbeda (betul ga yah genre...😟). TUlisan pertama, tentang Kue Lebaran, sepertinya merupakan puisi, dan menurut Bunda Kanjeng ini adalah Puisi model Baru yang penggagasnya adalah Dr. Endang Supardidi dari Garut. Puisi ini ditulis tidak lebih dari 20 kata. Menurutnya puisi ini berguna untuk melatih kepekaan penulis saat mengamati suatu benda, atau sedang mengalami satu peristiwa. Dengan pemilihan diksi yang tepat pembaca bisa memahami dan menikmati setiap untaian aksara yang tersaji.

Tulisan kedua lebih merupakan opini (mungkin...ini menurut saya). Judul tulisannya adalah "Dapat  Apa  Yaa... dari Menulis?". Menurut Bu Kanjeng beberapa hal yang didapatkannya dari menulis adalah: 

1. Mendapatkan kepuasan batin. 

2. Kepuasan materi. 

3. Merasa ada silahturahmi yang terjalin, baik secara nyata atau hanya di dunia maya. 

4. Merasa menjadi orang kaya sedunia. Terutama kaya hati dan kaya sahabat. 

5. Merasa bahagia. 

6. Merasa jadi lebih bijak alias tidak mudah emosi jiwa. 

Tulisan ketiga berjudul Miscall Misterius, lebih ke cerita horror.

Saya terkesan dengan ketiga tulisan di atas, ternyata beliau memang hebat karena mampu membuat tiga jenis tulisan yang berbeda genre nya (sekali lagi saya khawatir salah...betul ga pengelompokan ketiga tulisan tersebut disebut genre).

Selain dalam bentuk ketiga tulisan di atas, Bu Kanjeng juga memberikan materinya berupa ppt. Beberapa hal penting dari materi ppt yang dapat saya simpulkan adalah bahwa saat ini menulis merupakan passion yang menjanjikan karena secara sosial pekerjaan menulis merupakan sesuatu yang sangat dihormati dan dihargai, selain itu kemampuan menulis merupakan indikator intelektualitas dan kematangan berpikir.

Terdapat beberapa kendala dan hambatan ketika kita akan mulai menulis diantaranya:

1. Tidak memiliki ide

2. Tidak suka menulis

3. Tidak berani menerima kritik

4. Tidak memiliki waktu

5. Tidak berbakat menulis

Jika dicermati, kendala dan hambatan tersebut lebih merupakan faktor internal dari diri kita sendiri, untuk mengatasi hal ini sebaiknya kita lebih memotivasi diri kita dan tidak perlu terlalu khawatir dengan hal hal tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa kita menulis, diantaranya berorrientasi pada material, Eksistensial, Personal, Sosial dan Spritual. Jadikanlah Hadist Nabi SAW ini sebagai motivasi kita dalam menulis "Khoirunnas anfa' uhum linnaas", bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis yang baik adalah:

1. Read (Membaca). Berapa banyak buku dan bahan bacaan lain yang pernh kita baca?

2. Discuss (Berdiskusi). Berapa sering kita mendiskusikan dan merenungkan apa yang sudah kita baca?

3. Look and Feel (Lihat dan Rasakan), Berapa sering kita mengamati dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan hidup sekitar kita?


4. Socialize (Sosialisasi), seberapa luas pergauln dan area sosialisasi kita dengan orang lain?

Lalu, bagaimana cara kita menulis? Jawabannya adalah Just Do It!! lakukanlah...mulailah menulis dari apa yang kita sukai.

Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan dalam proses menulis. Menulis itu harus sabar, tulislah semampu kita terlebih dahulu, jangan berpikir harus sempurna dan jangan terlalu idealis.

Menulis dapat dipandang sebagai amal shaleh yang tidak terputus sepanjang masih dibaca dan memberikan manfaat bagi orang lain maka itu merupakan investasi besar untuk kehidupan akhirat kita.

Selanjutnya, Kelas kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, ini Bu Kanjeng menjawab semua pertanyaan dari peserta dengan sabar dan memotivasi setiap peserta untuk terus mengikuti pelatihan ini hingga akhir. Beberapa hal penting sehubungan dengan hasil diskusi tanya jawab ini dapat saya rangkum sebagai berikut:

1. Bahwa untuk menjadi penulis yang baik, maka kita harus menjadikan menulis itu sebagai suatu kebutuhan, dan ini diawali dari habit/ kebiasaan kita dengan dunia membaca dan menulis.

2. Agar kebiasaan menulis kita tidak redup, maka rajin-rajinlah membaca tulisan orang lain, jadilah pendengar yang baik dan pekalah terhadap lingkungan. Jadikanlah menulis sebagai investasi akhirat yang akan membahagiakan kita.

3. Untuk menjaga konsistensi dalam menulis maka kita harus mengingat niat dan komitemen awal kita dalam menulis, sebaiknya jaga juga komunitas agar bisa saling menyemangati dalam menulis. Banyak-banyaklah membaca tulisan orang lain dan tulislah apa yang kita sukai. Jadilah diri sendiri melalui apa yang kita tuls.  Bangun rasa percaya diri melalui tulisan, yakinlah bahwa kita punya potensi dan mampu, semua bisa dipelajari masalahnya adalah kita mau atu tidak mempelajarinya.

Teruslah berlatih untuk menulis apapun yang kita kuasai,kita minati,kita lihat,kita alami..mengalir saja sesuai rasa,cipta dan karsa


April 2024



RESUME 1 KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA GELOMBANG 31 TEMA : MENULIS SETIAP HARI
Senin, 22 April 2024 adalah hari pertama saya mengikuti kelas belajar menulis nusantara gelombang 31. Kegiatan ini dilaksanakan melalui chat WA dan dimulai dari pukul 19.00 hingga 21.00 dengan nara sumber Bp. Dr. WIjaya Kusumah, S.Pd.,M.Pd atau yang biasa disapa Om Jay. Tema untuk hari pertama ini adalah Menulis Setiap Hari dan akan dipandu oleh Bp. Muliadi Kepala SMK Toli-toli selaku moderatornya. 

 Di awal kelas, Pa Muliadi sebagai moderator menyampaikan beberapa hal terkait teknis pelaksanaan kegiatan pada malam ini, agar berjalan lancar dan tertib, diantaranya tentang perlunya setiap peserta untuk mencermati semua tulisan (Chat) yang diberikan oleh nara sumber dan selama nara sumber memberikan materi Chat akan ditutup oleh admin. Adapun susunan acara pada pertemuan pertama KBMN gel. 31 ini adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Paparan Materi oleh Nara SUmber 3. Tanya Jawab 4. Penutup 

 Om Jay mengawali materi penulisan ini dengan memberikan tips untuk penulis pemula, yaitu mulailah menulis dengan tiga alinea berikut, alinea pertama adalah alinea pembukaan, alinea kedua adalah isi tulisan dan alinea ketiga adalah alinea penutup. Tak lupa beliau memberikan contoh sederhana untuk ketiga alinea tersebut. Tulisannya mengalir begitu saja, pantaslah katanya bahwa menulis itu semudah membuat telor ceplok. 

Menurut Om Jay agar kita bisa menulis, setidaknya kita harus mau berlatih. banyaklah berlatih menulis dan untuk bisa seperti itu kita juga perlu membaca. Om Jay seringkali berkunjung ke blog-blog untuk membaca dan memberikan komentar terhadap tulisan orang lain. Karena dengan cara ini maka kemampuan menulis akan terasah, apalagi kalau dilakukan setiap hari, maka lama-lama akan terbiasa. 

Selanjutnya Om Jay memberikan tips yang kedua tentang cara mengembangkan isi tulisan, yaitu dengan rumus menulis reportase, yaitu dengan 5W dan 1H. APa itu 5W dan 1H. 5W adalah: What, Who, When, Where dan Why dan 1H adalah How. Atau: What = apa, Who = siapa, When = kapan, Where = dimana dan Why = mengapa serta How = bagaimana. Dengan rumus tulisan ini maka kita tidak akan pernah kehilangan ide menulis setiap hari. 

Jadi menurut Om Jay sendiri, kerangka tulisan Om Jay tergolong sederhana yaitu: 
Judul 
Pembukaan 
Isi Tulisan, meliputi 
 Apa 
 Siapa 
 Kapan 
 Dimana 
 Mengapa dan 
 Bagaimana 
Penutup 

 Diakhir paparan materinya Om Jay memberikan Chalenge pada peserta untuk membuat sebuah tulisan dari sebuah gambar, yaitu gambar tiga ekor kucing yang sedang makan. Karena menurut om Jay seringkali apa yang ada di lingkungan sekitar kita baik berupa benda, foto, peristiwa dan lain-lain dapat menjadi sumber ide bagi sebuah tulisan. 

 Pada sesi tanya jawab Om Jay tetap memberikan tips dan menyemaganti peserta, berikut adalah beberap hal penting yang perlu kita catat dan harus selalu kita ingat jika kita ingin menjadi penulis hebat seperti halnya Om Jay: 

Kegiatan menulis setiap hari adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang asalkan kita rajin membaca setiap hari. Orang bisa menulis karena dia rajin membaca tulisan orang lain. Jangan berharap menjadi seorang penulis kalau kita belum bisa menjadi pembaca yang baik. Menulis dan membaca adalah dua buah kegiatan yang tidak bisa dipisahkan seperti pasangan kekasih Romeo dan Juliet. 

Ingatlah selalu mantra ajaib Omjay. "Menulis lah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi."