BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA
Bagi Siswa Kelas X SMA, apabila
ketika di SMPnya pernah mempelajari ilmu kimia, tentu mempelajari ilmu kimia
ini sudah tidak asaing lagi, tapi bila di SMPnya dahulu belum pernah
mempelajari ilmu kimia, maka tentu ketika pertama kali mempelajari ilmu kimia akan
merasa aneh. Setidaknya itulah hal yang saya alami ketika harus kembali
mengajar di kelas X SMA. Oleh karena itu, dalam materi pelajaran kimia yang
pertama ini, akan dibahas tentang ruang lingkup ilmu kimia, bagaimana ilmu
kimia dikembangkan, apa peran ilmu kimia bagi kehidupan dan lain-lain.
Definisi Ilmu
Kimia
Ilmu Kimia merupakan bagian dari IPA, yaitu ilmu
yang mempelajari tentnag materi. Dalam ilmu kimia, bagian dari materi yang
dipelajari berhubungan dengan sifat-sifatnya, struktur, susunan, komposisi dan
perubahan matri serta energy yang menyertai perubahan materi tersebut.
Sifat-sifat materi meliputi sifat fisik dan kimia, sifat intensif dan
ektensif. Sifat-sifat ini mempengaruhi susunan dan struktur dari materi
tersebut. Sementara itu susunan materi meliputi komponen-komponen pembentuk
materi dan perbandingannya, sedangkan struktur menggambarkan bagaimana
komponen-komponen materi (atom, partikel, ion) tersebut tersebut tersusun
membentuk suatu materi. Di alam materi senantiasa mengalami perubahan-perubahan,
biasanya perubahan ini terjadi mankala energy yang terkandung dalam materinya
juga berubah. Perubahan pada materi ada yang berdampak pada perubahan susunan
dan struktur materi (perubahan kimia) ada juga yang tidak (perubahan fisika).
Dapat pula dikatakan bahwa dalam ilmu kimia, kita mempelajari alam secara
mikroskopis, untu menjelaskan fenomena-fenomena makro (Misal: mengapa besi bisa
berkarat, tumbuhan bisa menghasilkan zat pati, dan lain-lain)
Bagaimana Ilmu Kimia Dikembangkan?
Ilmu
Kimia dikembangkan oleh para ahli kimia untuk menjawab pertanyaan “apa” dan
“mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam. Pengetahuan yang lahir dari
upaya untuk menjawab pertanyaan “apa” merupakan suatu fakta yaitu : sifat-sifat
materi yang diamati sama oleh setiap orang akan menghasilkan Pengetahuan
Deskriptif. Pengetahuan yang lahir dari upaya untuk menjawab pertanyaan
“mengapa” suatu materi memiliki sifat tertentu akan menghasilkan Pengetahuan
Teoritis.
Untuk menjawab “apa” dan “mengapa”
tentang suatu materi di alam, para ahli melakukan serangkaian kegiatan yang
meliputi pengamatan, pengklasifikasian materi, penafsiran terhadap data-data,
menarik kesimpulan umum atau membuat anggapan (hipotesis) kemudian merancang
dan melakukan eksperimen untuk membuktikan kesimpulan umum tadi dan terakhir
menarik kesimpulan dari hasil eksperimen. Simpulan terakhir tersebut seringkali
disebut teori. Rangkaian kegiatan tersebut dikenal dengan metode ilmiah. Jadi,
seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, Kimia juga dikemabngkan melalui
metode ilmiah.
Perkembangan
Ilmu Kimia
1) Sekitar
tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia (misal: cara
membuat anggur, pengawetan mayat).
2) Pada
abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristoteles
mencoba memahami hakekat materi.
· Menurut
Democritus, materi bersifat diskontinyu, artinya materi dapat
dibagi-bagi secara terus menerus, dan pada suatu saat terdapat bagian yang
tidak dapat terbagi yang disebut atom (A= tidak, tomos
= terbagi)
· Menurut
Aristoteles materi bersifat kontinyu,
artinya dapat dibagi-bagi sampai bagian yang tidak terhingga. Materi terbentuk
dari 4 jenis unsur yaitu : tanah, air,
udara dan api.
3) Abad
pertengahan (tahun 500-1600), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan
Persia.
§ Kimia
lebih mengarah ke segi praktis. Dihasilkan berbagai jenis zat seperti :
alkohol, arsen, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat.
§ Nama
ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn
Hayyan (tahun 700-778).
4) Abad
ke-18, muncul istilah Kimia Modern.
Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine
Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan hukum ketetapan
massa.
5) Tahun
1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-1844)
mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus
berkembang pesat hingga saat ini.
Manfaat
Mempelajari Ilmu Kimia
Mempelajari
ilmu kimia akan sangat bermanfaat bagi kita, karena dengan mempelajari ilmu
kimia:
·
Pemahaman kita menjadi lebih
baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya.
·
Mempunyai kemampuan untuk
mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia.
·
Membantu kita dalam rangka
pembentukan sikap. Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting
dalam bidang : kesehatan, pertanian, peternakan, hukum, biologi, arsitektur
dan geologi. Dibalik
sumbangannya yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui bahwa
perkembangan ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia.
(Sebutkan contohnya!)
Mengingat
pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan jika kemudian
ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagai
penelitian dan penemuan dalam ilmu kimia terus dilahirkan. Semua bertujuan agar
kehidupan masyarakat banyak lebih
sejahtera. Walupun demikian ternyata sebagai ilmu pengetahuan, ilmu kimia cenderung kurang disukai, sedangkan
manfaat
ilmu kimia justru diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Ilmu kimia memiliki
kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberapa
manfaat yang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan manusia bahkan
tidak begitu disadari. Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam
kehidupan manusia yang tidak bisa digantikan oleh ilmu yang lain. Berikut manfaat ilmu kimia untuk bidang disiplin ilmu yang
lain.
1.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia
yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu
penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang
dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang
berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
2.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian
Dalam bidang
pertanian peran ilmu kimia diantaranya untuk mempelajari struktur, susunan dan
sifat-sifat tanah, sehingga kita bisa memanfaatkan tanah secara maksimal,
memelihara keseuburannya, mengatasi hama dengan penambahan pestisida baik yang alami maupun buatan. Manfaat dan bahaya
penggunaan pupuk dan pestisida
harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang
harus diingat adalah pupuk dan pestisida
adalah “produk” dari ilmu kimia.
3.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
(GEOKIMIA)
Bidang ini berkaitan
dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan
unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan
dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu
memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau
“benda-benda” alam.
4.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi
(BIOKIMIA)
Bidang ini khusus mempelajari
tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam
makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain.
Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan
sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat
dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan
ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh
dalam bidang biologi ini.
5.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum
Manfaat ilmu
kimia dalam bidang hukum dapat dirasakan
ketika dilakukan pemeriksaan peralatan bukti
kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh
tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA
setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
6.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia
juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk
pembuatanmesin, mempelajari sifat,
komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7.
Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang
digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi,
paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui
riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah
agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat
diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir
kecelakaan dikemudian hari.
Melihat
begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidang-bidang kehidupan manusia,
maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimiamemegang peranan
penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan
peningkatan kualitas hidup di muka bumi.
Cabang
Ilmu Kimia
Begitu luasnya
manfaat ilmu kimia dalam kehidupan, sehingga dirasa perlu untuk membagi ilmu
kimia menjadi beberapa cabang ilmu. Cabang ilmu kimia di antaranya adalah,
· Kimia
Organik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian tentang senyawa-senyawa
organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan
lain-lain.
· Kimia
Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-senyawa anorganik seperti
garam-garam, mineral-mineral, dan lain-lain.
· Biokimia.
Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan
komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang
dipelajari meliputikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim,
hormon, dan lain-lain.
· Kimia
Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan
kuantitatif, yang lebih diarahkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan
analitik yang semakin canggih.
· Kimia
Lingkungan. Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah lingkungan
seperti pencemaran, penanganan limbah
atau sampah, penanganan air bersih, dan lain-lain.
· Kimia
Inti (Radiokimia). Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai
zat-zat radioaktif, penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan
(kedokteran),pertanian dan hidrologi.
· Kimia
Farmasi. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan
(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang
mengandung zat-zat aktif untuk obat.
· Kimia
Fisik. Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika, sehingga memusatkan kajian pada
penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia,
dan perubahan senyawa kimia.
· Kimia
Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk mengembangkan
kualitas bahan pangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang
berkaitan dengan kebutuhan pangan.
0 komentar:
Posting Komentar